Akar
itu tak pernah kelihatan karena tertutupi oleh tanah. Ya walaupun sebagian ada
yang menonjol keluar, tapi emang
mayoritas akar itu selalu berada di dalam tanah dan penulis juga membahas akar
yang berada di dalam tanah. Kebanyakan orang hanya memandang pohon itu besar
karena batang atau yang lainnya. Padahal
itu semua berkat akar. Pohon yang besar maka akarnya pun pasti lebih besar.
Perjuangan
akar tak kenal yang namanya lelah ataupun menyerah, ia akan terus mengejar air dan
sari tanah demi berlangsungnya pertumbuhan pohonnya sehingga tak terasa kalau
ia telah jauh melintasi tanah dan menjadi sebuah pohon besar dan gagah.
Meskipun begitu ia tak merasa tersinggung setiap perkataan orang yang tak
menanggapi usahanya tetapi hanya memandang besarnya pohon saja.
Seharusnya
pun kita sebagai manusia tak perlu kecewa ketika karyanya tidak diapresiasikan
atau hanya diingat bukan karenanya. Ingat kawan!!! Banyak ilmuwan yang telah
menemukan suatu hal yang baru, tetapi yang diingat hanya ciptaannya saja.
Justru ia akan marah bila namanya tidak agungkan atau dikenang. Rasanya malu
sama akar, karena akar itu tak mempunyai akal sedangkan kita sebagai manusia
memilik akal. Ia (akar) selalu bergerak di belakang layar tanpa dikenang
ataupun diagung-agungkan orang.
Ironisnya.
Masih ada orang yang hanya bermain di balik layar, hanya untuk menjaga
kelangsungan permainan namun tanpa disadari bahwa ia mengawasi dan memantau
perkembangannya. Sebenarnya orang yang berada di balik layar ini sangat bahaya
bagi suatu kelompok walau ia bukan di posisi ketua atau wakil karena dari
usahanya lah dapat menjalankan suatu rencana yang baik atau buruk. Orang di
belakang layar padaumumnya memiliki kepentingan. “Tidak setulus apa yang
dirintis akar untuk pertumbuhan pohonnya.”
Dari
tulisan di atas sebenarnya penulis ingin memberitahukan bahwa akar ini dapat
menjadi prinsip bagi kalian yang merasa malu untuk tampil di muka umum atau
kalian yang merasa tak pernah dianggap walau hasilnya dapat dibilang memuaskan
atau sangat memuaskan. Karena “Filosofi Akar” memberikan khazanah cara mencari keredhoan Illahi yang haqiqi.
“Terima Kasih”
By : Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar